Bersama Bupati, MD Kahmi Rembang Peringati Sumpah Pemuda

KAHMI Rembang
0

 


Rembang – Dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda, MD KAHMI Rembang menggelar seresehan di Aula al-Furqan dengan tema Pambangunan melalui Berwirausaha dalam Jiwa Pemuda yang dihadiri oleh Wakil Bupati dan tamu undangan dari berbagai elemen organiasasi.

Dalam sambutannya, Ketua Umum MD Kahmi Rembang, Arif Budiman menyampaikan bahwa pengusungan tema ini di latar belakangi oleh banyaknya pemuda yang belum mengerti tentang wirausaha. Sehingga banyak yang mengira bahwa berwirausaha adalah jalan akhir saat lamaran kerja dari pemerintahan dan swasta ditolak.

“Permasalahan tentang minimnya minat pemuda dalam berwirausaha sangat banyak, mulai dari pendidikan, kebiasaan, mental dan modal. Beberapa factor yang kadang mempengaruhi mental usaha sangat aneh. Ada istilah the power of kepepet ini karena di manapun di tolak, mulai dari instansi pemerintah dan sector swasta”, jelasnya.

dari pada itu, dalam sereehan yang berjalan sangat antusias, Wakil Bupati Rembang, Bayu Ardiyanto yang dalam kesempatan itu sebagai pemateri utama menyampaikan bahwa, jiwa muda harus semangat perbanyak skil berwirausaha. Sebab dengan berwirausaha, kita akan terlepas dari belenggu penjajahan.

“Hari ini banyak motivator usaha tapi belum tentu mempraktekkan, di sini saya sebagai pelaku mari kita diskusikan tentang berbagai dunia usaha. Dan saya berharap malam ini yang rata-rata pemuda jangan sampai terjajah di negeri sendiri. Maka malam ini kita harus bisa menghasilkan beberapa hal yang baru dan inovatif”, tegasnya.

Dalam berwirausaha, menurut orang nomor dua di rembang itu menyampaikan bahwa, kita harus interaktif dan perbanyak jaringan. Sehingga mimpi besar yang berlandas kerja keras bisa berkembang. “Kalau mau berusaha tentu harus punya mimpi yang besar dan kerja keras. Mulai dengan yang kecil dulu, lalu manfaatkan jaringan”, tambahnya.

Selain itu, Sekretaris Umum MD KAHMI Rembang, Jefri Heri Akbar yang menjadi pemateri kedua menekankan betapa pentingnya pemuda untuk menguasai soft skil, jaringan dan Agama. Sehingga dengan berlangsungnya MEA pemuda bisa hadir dan terampil dalam menguasai kancah perekonomian.

“Pemuda hari ini ketinggalan karena minim mempunyai soft skill. Untuk aktivis, silahkan jejaring dikuatkan, agama didalami dan soft skill di perbanyak. Entrepreneur di kembangkan. Sehingga dengan adanya MEA kita bisa memainkan peran strategis dalam menguasai pasar,” beber dia.

Dalam sesi diskusi, banyak pertanyaan yang muncul. Salah sattunya adalah dari Sofyan yang menanyakan perihal proyek pendampingan soft skill.

“LPAR di percaya untuk menjalankan sebuah proyek pendampingan soft skill, persoalannya, peran pemerintah desa kemudian menghambat terkait apa yang kita lakukan. Persoalan selanjutnya banyak orang tua memaksa anaknya menikah dini. Bagaimana pesoalan ini bisa dijawab?”, tanya kepada Wabub.
Menurut Bayu, support dan dukungan anggaran dana untuk LPAR perlu untuk dikuatkan. Sehngga kinerjanya bisa maksimal untuk mengatasi berbagai permasalahan.

“Saya sudah memetakan potensi-potensi yang ada di Rembang. Hari ini pernikahan dini memang rawan perceraian dan secara ekonomi memang belum siap. Dan hal itu banyak menciptakan kemiskinan. Saya akan dukung dan support dana anggaran untuk LPAR”, jawabnya kepada penanya.

Begitu antusianya diskusi seresehan, untuk mebuat percontohan bagi pemuda, Wabub menawarkan untuk diadakannya diskusi lanjutan yang akan difasilitasi olehnya dengan SKPD terkait. (Red-HJ33/anw)

 

Tags

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)